Oleh : Muhamad Hafidudin
Malam tadi, Jum’at, 03/02/2023, di tengah rindangnya pepohononan dengan suara hewan-hewan malam (nokturnal), terdapat sebuah tempat yang biasa kami sebut “Kantor Urusan Berkarya”, terdiri dari saung, panggung, dan tempat-tempat yang nyaman untuk bercengkerama, malam tadi begitu beda karena kami sedang bercengkerama untuk menyambut acara “Studi Sudut Desa”, kegiatan belajar santai sambil berkemah yang akan kami selenggarakan pada Sabtu, 04/02/2023 Pukul 16.00 WIB-23.00 WIB. Ulah poho daratang gaes!
Ide ini bermula dari dua hari yang lalu, Rabu malam, 01/02/2023, ketika Bayu dan Candra (personil awak kebun) mengajak saya melalui whatsapp untuk nongkrong di kantor urusan berkarya, saya sedang di rumah dan kebetulan sedang kedatangan dua teman, Egi dan Angga, sehingga saya mengajak mereka untuk nongkrong di kantor urusan berkarya. Sesampainya di lokasi, Aa Esa, Bayu dan Candra sudah nongkrong ditemani kopi, gitar dan tentunya gadget, akhir-akhir ini memang kenyataannya kita tidak bisa lepas dari gadget, kapanpun dan dimanapun.
Ditongkrongan itu kami membicarakan banyak hal, hingga kemudian ada celetukan dari Aa Esa “Fid, budak hayang ngayakeun acara tah cenageh”, saya tersenyum dan menanyakan kembali kepada Bayu dan Candra, dan ternyata memang benar adanya, mereka ingin berkegiatan yang tidak sekedar menghabiskan hari-hari yang hampa, tentu saya sangat mengapresiasi semangat itu dan kami langsung berbincang tentang kegiatan seperti apa yang akan diselenggarakan hingga tiba pada kesimpulan bahwa kami akan menyelenggarakan kemah kolektif, namun nama acaranya belum kami finalkan, di tengah obrolan tadi kami tidak lupa melestarikan budaya ”ngaliwet”, memasak nasi, ikan asin, dan membuat sambal untuk “babacakan”, makan bersama.
Esok harinya, Kamis, 02/02/2023, ketika mentari perlahan meninggi, sekitar pukul 07.00 WIB, Rizal Mahfud selaku “gegedug” Boeatan Tjibalioeng yang berkantor di tempat kami nongkrong semalam, yaitu kantor urusan berkarya, menghubungi saya melalui whatsapp untuk menanyakan perihal acara yang dibicarakan semalam, kami berdiskusi melalui whatsapp untuk menamai acara, mendeskripsikannya, dan membuat poster acara, Rizal Mahfud mengusulkan nama kegiatannya “Studi Sudut Desa” hingga akhirnya kami sepakat dengan usulan itu dan mulai menggarap poster, menghubungi Dandi Firman Dani yang kami sepakati sebagai pemantik diskusi, menawarkan ke berbagai individu dan komunitas untuk pentas di panggung budaya, menghubungi Pak Munawir Syahidi selaku CEO Cahaya Aksara perihal lapak buku, dan berbagai persiapan lain.
Deskripsi Kegiatan
Kemah Kolektif “Studi Sudut Desa” merupakan inisiatif local kegiatan belajar yang digagas oleh lintas komunitas di wilayah Cibaliung dalam upaya saling berbagi pikiran dan mencoba membuat program bersama yang sustainable untuk pemajuan kebudayaan sekaligus sebagai pengingat tentang budaya kolektif dan kebersamaan yang menjadi identitas bangsa Indonesia.
Harapannya keberadaan “Studi Sudut Desa” dapat memberikan dampak sosial yang positif, menjawab kebutuhan geliat kreatif di desa, memperluas ruang-ruang inkulsif, dan juga mengangkat identitas daerah yang akan semakin relevan di waktu-waktu mendatang.
Adapun komunitas yang terlibat yaitu Boeatan Tjibalioeng, Keluarga Mahasiswa Cibaliung, Cahaya Aksara, dan PAKSI MAN 4 Pandeglang, dengan media partner primnas.com dan semburat.com, tentu masih sangat terbuka lebar untuk komunitas-komunitas lain dan atau media-media lain, mari terlibat!!!
Narahubung : 085890466934 (Bayu) dan 085695271176 (Candra)