Ngumpul Bareng Mahasiswa Cibaliung atau disingkat NGARIUNG merupakan program kerja bulanan dari Departemen Pendidikan dan Propaganda KUMAUNG Cabang Yogyakarta yang mengkaji situasi dan kondisi terbaru dari Daerah, Kampus, Nasional dan Internasional. Namun untuk NGARIUNG kali kami berkolaborasi dengan KUMAUNG Cabang Jabodetabek yang dilatar belakangi oleh kesamaan program sekaligus bahwa anggota KUMAUNG Cabang Yogyakarta sedang terpisah-pisah, sehingga Google Meet menjadi solusi untuk konsisten dalam menjalankan program kerja ini. Namun ke depan kami berharap bahwa acara bisa diselenggarakan secara luring agar lebih efektif.
Tema yang kami usung kali ini: Menyusuri Problematika Cibaliung. Mang Dandi Firman Dani selaku narasumber NGARIUNG (Ketua Presidium KUMAUNG Pusat) membahas secara terstruktur problematika Cibaliung dari mulai keadaan objektif Cibaliung: geografis dan demografis; lalu ke ranah problematik: pendidikan, kesehatan, pekerjaan dan berbagai masalah lainnya; hingga bagaimana KUMAUNG menyikapi masalah itu.
Selesai menyampaikan keadaan objektif Cibaliung, narasumber mempersilahkan kepada para peserta untuk bertanya ataupun memberikan pernyataan terkait tema yang dibahas.
Mang Munawir Syahidi (Deklarator KUMAUNG) yang merupakan salah satu peserta dalam acara NGARIUNG menyampaikan refleksinya tentang KUMAUNG. Bahwa KUMAUNG diharapkan sampai kepada tahap anggotanya mampu mengabdi kepada masyarakat Cibaliung sesuai dengan jurusan yang dipelajari di Universitas. Jika jurusan kesehatan mengabdilah di bidang kesehatan, jika jurusan pertanian mengabdilah kepada pertanian rakyat, jika jurusan pendidikan mengabdilah di bidang pendidikan begitupun yang lainnya. Menurut beliau, jika ada masalah di Cibaliung, maka itu adalah cerminan dari mahasiswanya. Di akhir, beliau mengutip quotes Pramoedya Anantatoer: “didiklah rakyat dengan organisasi dan didiklah penguasa dengan perlawanan.”
Setelah itu, narasumber menyambung dengan menyatakan bahwa hari ini masih banyak mahasiswa yang berintelektual menara gading; egosentris; hanya menempuh pendidikan untuk kepentingan pribadinya saja; tidak peduli dengan persoalan lingkungan; dan tidak peduli dengan persoalan masyarakat desa. Lalu narasumber bicara tentang masalah pendidikan, kesehatan dan pekerjaan.
Narasumber kemudian melanjutkan penyampaian materinya dengan membahas PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 2 TAHUN 2020 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2011-2031. Yang pada intinya isi dari Perda tersebut menjelaskan bahwa Kabupaten Pandeglang termasuk beberapa Kecamatan di kewedanaan Cibaliung atau zona 4 Pandeglang diproyeksikan menjadi zona industri. Dari mulai Kecamatan Cikeusik, Kecamatan Cibitung dan Kecamatan Panimbang yang akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) hingga Kecamatan Cimanggu dan Kecamatan Cibitung yang akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
Pertanyaan sederhana: apakah pembangunan tersebut akan membuat rakyat lebih sejahtera atau justru semakin sengsara? Pertanyaan sederhana tersebut tentunya menghasilkan turunan yang tidak sederhana. Berdasarkan hasil dari analisis KUMAUNG pada Kongres III, Mang Dandi Firman Dani menyampaikan pada NGARIUNG ini bahwa pembangunan tersebut berpotensi mengakibatkan perampasan tanah rakyat; merusak ekosistem; meningkatnya jumlah pengangguran; dan dampak buruk lain yang akan dirasakan oleh rakyat Cibaliung. Dan lagi-lagi masalah itu berakar pada kepentingan Imperialisme dan Feodalisme untuk terus menghisap dan menindas rakyat Indonesia.
Di akhir, Mang Dandi Firman Dani menyampaikan bahwa KUMAUNG harus hadir dalam permasalahan yang ada di masyarakat dengan menjalankan program perjuangan umum, program perjuangan khusus dan resolusi organisasi yang disusun pada Kongres III KUMAUNG. KUMAUNG harus menjadi laboratorium rakyat Cibaliung yang menghayati persoalan rakyat kewedanaan Cibaliung dan memberi solusi terbaik dari persoalan tersebut agar tercipta perubahan yang nyata.
Acara berlangsung pada Jum’at, 03 Juni 2022 Pukul 19.30-21.30 WIB dengan jumlah perserta: 31 Peserta.
ditulis oleh: Muhamad Hafidudin (KUMAUNG Cabang Yogyakarta)