Dalam rangka menyambut Festival Nusantara yang akan diselenggarakan pada 04/01/2023, Rusman Tobyakta Siregar sebagai kepala suku bersama pengurus PMM2 UMKT; Nurul Syafitri dan Vanya Shalshabilla Meisya Putri mempersiapkan tim musikalisasi puisi, atau sebut saja tim ritual pemanggil air mata yang terdiri dari Shinta Anggi Hutauruk yang memainkan gitar, Rio Saputra yang memainkan melody, Danu Amar yang memainkan cajon, Muhamad Hafidudin sebagai penulis sekaligus pembaca puisi, dan Veranti Serena Sinaga sebagai Vokalis.
Rabu, 04/01/2023 setelah pementasan semua kelompok Modul Nusantara PMM2 UMKT selesai, Kami (Tim Musikalisasi Puisi) menyanyikan lagu berjudul ‘Masa SMA’ dan ‘Semua Tentang Kita’, dan di pertengahan lagu, diselingi oleh puisi yang ditulis dan dibacakan oleh Muhamad Hafidudin (Peserta PMM2 UMKT) dalam acara Festival Nusantara 2022 di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur dalam rangka menutup perhelatan acara Pertukaran Mahasiswa Merdeka Batch2 Inbound Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.
Berikut puisi yang dibacakan tersebut :
IMPRESI REMINISENSI
oleh : Muhamad Hafidudin
Aku tak pandai merangkai kata
Namun perangai membantuku menuliskannya
Aku tak pandai mengukir cerita
Namun semesta telah mengukirkannya untuk kita
Kita yang dipertemukan oleh semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”
Dengan jargon “Bertukar Sementara, Bermakna Selamanya”
Ya, hanya bertukar sementara kawan
Kata itu yang seharusnya kita ingat sejak awal
Tapi kita telah pura-pura lupa
Kita telah tenggelam dalam suka duka yang kita lalui bersama
Berdamai dengan berbagai macam problema
Dan menelan bersama kepahitan yang ada
Aku masih ingat ketika pertama kali kita berjabat tangan di bandara
Melontarkan senyum dan sapa sambil memperkenalkan diri
“Hallo, aku eca dari toraja, kamu darimana?”
“Gua Irfan dari Untirta, kampus yang lagi viral itu”
Lalu kita dijemput dan diantar ke tempat tinggal yang selanjutnya sangat berkesan bagi kita dengan segala dinamikanya
Hotel Bone, Guest House UMKT, Kusuma Bangsa
Dan tidak lupa, Trisari tercinta
Itu baru hanya secarik kisah kasih kita kawan
Masih terlalu banyak kenangan yang tergenang dalam memori
Hingga tak sanggup lagi aku mendiktenya hari ini
Wira nagara pernah berkata:
“Pertemuan adalah gerbang menuju perpisahan”
Namun berabad-abad silam, Jalaludin Rumi juga pernah berkata:
“Perpisahan hanya untuk orang yang mencintai dengan mata, bagi orang yang mencintai dengan hati, tidak ada perpisahan”
Raga kita boleh berpisah jauh
Sejauh yang kita bisa
Tapi batin kita harus selalu terikat
Tapi hati kita harus selalu tertaut
Terimakasih kawan telah mengukir cerita bersama
Kubiarkan kalian terbang bersama gemintang
Bergemerlapan dalam gelap gulita malam
Menghibur sunyi dan sepinya hatiku
Samarinda, 29 Desember 2023